Inovasi Payung Dari Negara Pengguna Payung Terbanyak di Dunia

Banyak orang berlalu-lalang di jalanan salah satu kota paling sibuk di dunia ini. Langkah mereka cepat seperti dikejar oleh sesuatu. Ada yang menuju ke stasiun terdekat, menyebrang jalan, atau masuk ke kantor maupun mampir sebentar ke sebuah toko. Salah satu tangan mereka memegang tas kantor, salah satunya memegang payung. Ada payung lipat, ada yang biasa. Ada yang bermotif ada juga yang polos berada digenggaman beberapa orang yang lewat. Langkah mereka tetap gesit meski hujan disertai angin yang menerpa mereka. Meski terkadang terkena angin dan payung meliuk, mereka tetap bisa mengendalikannya.



Ya, itulah pemandangan sehari-hari yang dapat disaksikan di Jepang. Payung bisa dibilang sudah menjadi sahabat orang Jepang. Panas maupun hujan, mereka tetap membawa payung kemana saja mereka pergi. Laki-laki maupun perempuan tidak gengsi atau malu untuk membawa payung ketika mereka pergi keluar rumah. Anak muda yang modis, anak sekolahan hingga orang kantoran dengan dandanan yang necis pun tidak malu untuk menenteng payung jika memang mereka membutuhkannya. Hal ini adalah bukti bahwa membawa payung sudah menjadi suatu kebiasaan orang Jepang. Hingga pada akhirnya hal ini menjadi suatu budaya yang tak terpisahkan bagi orang-orang dari negeri matahari terbit itu sendiri.


Banyaknya Jumlah Pengguna Payung Membuat Jepang Menjadi Salah Satu Negara dengan Inovasi Payung Terkini

Dilansir dari sunnycomb.com, pada tahun 2014 pengguna payung di Jepang merupakan yang tertinggi di dunia. Setiap orang di Jepang rata-rata mempunyai 3,3 payung. Jumlah pengguna yang banyak tersebut akhirnya membuat banyak perusahaan di Jepang berlomba-lomba untuk bermain inovasi dengan payung. Apa saja inovasinya? Silakan simak ulasan berikut.

Payung Transparan

Pernahkah Anda melihat orang memakai payung transparan? Jika China merupakan pembuat payung pertama di dunia, Jepang merupakan pionir inovasi payung plastik transparan pertama di dunia. Payung plastik transparan pertama kali diproduksi oleh White Rose pada tahun 1955. Salah satu keunggulan dari payung transparan ini adalah harganya yang cukup murah dan banyak tersedia di toko. Selain itu, payung transparan juga tidak menghalangi penglihatan saat berjalan. Saat ini payung jenis ini sudah menyebar luas di seluruh dunia. Baik pria maupun wanita sama-sama menggunakannya.

Sumber: https://unsplash.com/

Tempat Payung

Setelah memakai payung dan kamu membawanya masuk ke dalam kantor, toko, sekolah, atau yang lainnya, tentu akan mengganggu. Air tetesan hujan yang menempel pada payung tersebut akan membasahi lantai dan dapat membahayakan orang lain. Banyaknya pengguna payung di Jepang tak hanya berinovasi terhadap payung namun juga pada tempatnya. Tempat umum seperti kantor, toko, atau sekolah di Jepang pun juga sudah menyediakannya. Ada beberapa toko menyediakan plastik untuk membungkus payung. 

Sumber: http://www.lostinjapan.me/
Ada juga alat untuk membungkus payung Anda secara otomatis. Hanya dengan memasukkan payung pada dalam lubang pada mesin tersebut kemudian tarik kembali, maka payung Anda akan tercover dengan plastik. Biasanya mesin seperti ini disediakan di supermarket atau kantor. Mesin tersebut dapat Anda lihat seperti di bawah ini.

Sumber: https://adventuresofamichigander.com/
Namun ada juga yang menyediakan tempat payung berupa rak. Ada berbentuk konvensional yaitu rak dengan sekat-sekat untuk menaruh payung Anda. Dalam satu rak tersebut biasanya terdapat beberapa sekat untuk menampung 20 batang payung. Ada juga yang berukuran lebih besar hingga dapat menampung 50 payung. Rak konvensional seperti ini biasanya masih terdapat di sekolah atau kantor. Ada juga rak dengan bentuk seperti rak konvensional tersebut namun sudah dilengkapi dengan kunci. Jadi Anda tak perlu khawatir akan tertukar dengan yang lainnya. Sedangkan tempat payung berupa rak dengan kunci biasanya terdapat di hotel, kantor ataupun tempat umum lainnya.

Sumber: Sumber: http://blog.jtbusa.com
Dari ulasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa masyarakat Jepang sangat aware meskipun sebelum hujan hingga mengantisipasi dampaknya. Hal-hal yang remeh semacam menyediakan payung sebelum turun hujan pun menjadi suatu hal yang akhirnya menjadi budaya di negeri sakura tersebut. Mereka tidak ingin baju mereka basah karena guyuran air hujan yang nantinya akan menghambat aktivitas mereka.

Tantry Dhenis
Tantry Dhenis

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.